ISLAM DAN SIFAT DASARNYA
A. Islam dan Penamaannya
Sedikit saya akan menyinggung tentang
kata-kata fitnah yang dikeluarkan oleh para orientalis. yang mengatakan bahwa agama islam merupakan Muhammadisme karena di bawa oleh nabi Muhammad SAW, tetapi hal tersebut merupakan sebuah fitnah besar bagi agama islam karena sudah jelas bahwa agama islam itu merupakan made in Allah bukan made in Muhamad. sebagaimana dijelaskan dalam Qs.Al-maidah ayat 3 :
pada hari Ini Telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Dari ayat
diatas dapat kita pahami bahwa agama islam itu sama sekali bukan made in
Muhammad melainkan made in Allah SWT. Sejenak kita mundur melihat sejarah masa
lalu di jaman para nabi sebelum nabi
Muhammad SAW, bahwa pada saat itu syariat islam sudah ada, contoh diantaranya
nabi Nuh melaksanakan puasa, nabi Adam mengucapkan kalimat syahadat disaat dia
menikah dengan siti Hawa, dan lain sebagainya. Sedang nabi Muhammad sendiri
pada dasarnya diutus bukan untuk membawa syariat islam melainkan untuk
memperbaiki akhlak manusia.
B. Islam dan Pengertiannya
Agama secara istilah (terminologi)
dapat diartikan agama yang diturunkan Allah SWT kepada para nabi yang
mengajarkan dan mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan
manusia, dan manusia dengan alam semesta, yang meliputi pokok-pokok kepercayaan
dan aturan-aturan hukum yang ajarannya disempurnakan oleh Allah disaat
diutusnya nabi Muhammad SAW.
C. Sifat Dasar Islam
Sifat dasar islam merupakan keistimewaan islam yang membedakan dengan
agama-agama lainnya. Diantaranya :
1. Islam Mengajarkan Ketauhidan
Salah satu keistimewaan agama islam yang tidak akan pernah dimiliki oleh
agama non islam ialah tentang tauhid, yang mengajarkan kepada pemeluknya agar
hanya mengimani bahwa Allah itu tunggal, tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan apalagi mempunyai sekutu. Hal tersebut Sesuai denga firman Allah
SWT dalam Qs. Al-ikhlas ayat 1- 4
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha
Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia.
D. Kerangka Dasar-Dasar Agama
Endang Saefudin Anshari menjelaskan bahwa kerangka dasar ajaran islam terdiri
dari aqidah,syari’ah,dan akhlak.
1. Aqidah
Kata aqidah sering diidentikan dengan keimanan atau kepercayaan yang
mempunyai makna dan cakupan yang sangat luas sekali diantaranya :
1.1 Meyakini rukun iman dengan sepenuh
hati tanpa ada sedikitpun keragu-raguan.
1.2 Adanya pengakuan/pengucapan secara
lisan
1.3 Terwujud dalam prilaku sehari-hari
Jika ketiga syarat ini tidak
terpenuhi dalam diri seseorang, maka belum
dikatakan orang yang beriman. Karena orang yang mengaku dirinya muslim
belum tentu ia termasuk kategori orang yang beriman, dan sebaliknya orang yang
beriman sudah pasti ia terkategori sebagai seorang muslim.
2. Syari’ah
Syari’ah dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu :
2.1 Ibadah, yaitu tentang bagaimana
hubungan manusia dengan Allah. Dan ibadah dibagi dalam dua kategori, yaitu
ibadah mahdhoh dan ghair mahdhoh.
2.2 Muamalah, yaitu sebuah aturan tentang
bagaimana hubungan antar sesama manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
baik bersifat primer, sekunder maupun tersier.
3. Akhlak
Secara garis besar akhlak dalam islam mencakup :
3.1 Akhlak manusia kepada Allah
3.2 Akhlak manusia kepada diri sendiri
dan keluarga
3.3 Akhlak manusia kepada sesama manusia
3.4 Akhlak manusia terhadap lingkungan
E. Metode Pemahaman Studi Islam
Menurut Mukti Ali, ada tiga jenis pendekatan yang telah dipergunakan
untuk memahami ajaran islam, yaitu pendekatan naqli (wahyu),aqli (rasio), dan
kasyfi (mistik).
1. Perspektif dalil naqli / wahyu
Metode dalil naqli ini adalah metode memahami ajaran islam dengan merujuk
langsung pada makna Alquran tanpa melihat rasio dan pemikiran yang lain.
2. Perspektif dalil aqli / rasio
Sedangkan yang kedua ini memahami islam dengan lebih mengedepankan rasio,
sehingga terkadang dalil naqli pun harus diterima secara rasional.
3. Perspektif dalil kasyfi / mistik
Metode ini dipergunakan oleh para sufi untuk
memperoleh pengetahuan secara langsung dari Allah dengan intuisi sebagai
instrumennya dan bukan melalui nalar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar